Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Desa Pangalengan, Bangkit Setelah Gempa Bermagnitudo 7,3

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Ekspresi wisatawan saat berarung jeram di Sungai Palayangan di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 16 Mei 2015. TEMPO/Prima Mulia
Ekspresi wisatawan saat berarung jeram di Sungai Palayangan di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 16 Mei 2015. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGempa dengan kekuatan Magnitudo 7,3 yang mengguncang wilayah Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 2 September 2009 menyebabkan sekitar 80 persen rumah warga dan fasilitas publik di Desa Pangalengan hancur, serta menewaskan 11 orang warganya.

Baca Juga: Ini Gempa Dahsyat yang Menghancurkan Pangalengan

Seiring berjalannya waktu, suasana desa dan kondisi masyarakat Pangalengan berangsur pulih. Aparat dan warga desa yang berada di Kecamatan Pangalengan itu bahu-membahu untuk memajukan desa. Kini, setelah hampir satu dekade, warga Desa Pangalengan berhasil bangkit dan bahkan meraih prestasi.

Dra Tati Yulian Domo, yang menjadi Kepala Desa Pangalengan Periode 2007-2013 dan tahun ini untuk kedua kalinya terpilih menjadi kepala desa, sukses memimpin warganya bangkit dari keterpurukan akibat bencana yang menorehkan trauma.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Kepala Desa Pangalengan itu menuturkan bahwa memulihkan trauma setelah bencana besar bukan hal mudah.

"Bukan hal yang mudah untuk melupakan trauma akibat gempa bumi, bayangkan saja banyak warga yang kehilangan harta bendanya, rumah mereka ada yang rata dengan tanah bahkan ada 11 orang warga yang tewas akibat gempa," kata Tati di Kantor Desa Pangalengan, Jalan Raya Pangalengan,  Kabupaten Bandung.

Ia kemudian berusaha membangun keyakinan warganya untuk bangkit, tidak membiarkan diri berlarut-larut meratapi kenangan kelam akibat bencana.

Dia memotivasi warga untuk bangkit dengan fokus bekerja dan berkarya, menampilkan performa terbaik, dan menggerakkan kembali gotong royong, sambil terus membangun komunikasi dengan warga yang menurut situs resmi desa jumlahnya 21.543 orang.

Baca: Rambu Sesar Lembang Dipasang di Lokasi Wisata Tebing Keraton

Bersamaan dengan upaya-upaya itu, Tati menjalankan program-program inovasi desa untuk menata kembali Desa Pangalengan, yang dibentuk tahun 1811 dan namanya konon diambil dari istilah pengalengan kopi karena pada masa lalu daerah itu merupakan tempat perkebunan dan pengolahan kopi.

"Sekali lagi itu semuanya bukanlah hal yang mudah, rintangan dan kerikil tajam senantiasa mengiringi usaha dan upaya yang telah dilakukan, tapi alhamdulillah, berkat dukungan dan partisipasi warga masyarakat lah yang membuat semuanya dapat bertahan," kata dia.
  

Tingkatkan Pelayanan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Guna meningkatkan kesehatan warganya, Tati mengoptimalkan fungsi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dengan menawarkan program yang inovatif guna menarik simpati warga.

Desa Pangalengan yang berhawa dingin saat ini memiliki satu Puskesmas dan setiap lingkungan rukun warganya sudah memiliki Posyandu. Desa Pangalengan punya 24 Rukun Warga (RW).

Sebagai seorang ibu, Tati juga menampung masukan dari ibu rumah tangga di desanya lewat kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), yang mengadakan berbagai kegiatan seperti demo memasak, kursus menjahit dan pelatihan keterampilan.

Di samping itu, Tati bersama aparat Desa Pangalengan memikirkan solusi untuk mengelola sampah. Desa Pangalengan menghadapi masalah karena warga desa masih banyak yang membuang sampah di pinggir jalan atau pinggir fasilitas publik seperti Pasar Pangalengan.

Akibatnya, pemerintah desa harus mengeluarkan biaya operasional besar untuk mengangkut sampah warga. Untuk mengangkut sampah warga desa ke tempat pembuangan akhir sampah di luar desa, pemerintah desa harus mengeluarkan biaya sampai Rp25 juta sebulan.

Kondisi itu mendorong pemerintah desa berinovasi, menggagas program Bank Sampah.

Selain menampung dan memanfaatkan sampah organik dan anorganik warga, Bank Sampah Desa Pangalengan memungkinkan warga berobat gratis di Puskesmas Desa Pangalengan dengan menukarkan sampah.

Saat ini, kerja Tati bersama warga membangun desa telah membuahkan prestasi. Desa Pangalengan telah memiliki puskesmas, posyandu di 24 RW, masjid di setiap RW, 10 SD Negeri satu SMP, dan dua SMA. Desa Pangalengan juga pernah menjadi Juara Lomba Desa Tingkat Kabupaten Bandung dan kemudian mewakili Kabupaten Bandung mengikuti lomba desa di tingkat Provinsi Jawa Barat.

Berkat kerja keras warga dan aparatnya, Desa Pangalengan juga terpilih menjadi salah satu desa penerima bantuan keuangan dalam Program Desa Mandiri dalam Perwujudan Desa Peradaban.

Tak sampai di situ, tahun lalu Desa Pangalengan terpilih sebagai Desa Terbaik peringkat ke-57 dari 100 Desa Terbaik di Indonesia versi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia.

Warga dan aparat desa yang berada sekitar 46,2 kilometer dari pusat Kota Bandung itu melanjutkan upaya-upaya untuk membangun dan mewujudkan desa yang sejahtera setelah terkoyak gempa 10 tahun silam. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

Peta Gempa Mag:4.0, pada 1 Mei 2024 pukul 20:35:01 WIB, pusat gempa berada dilaut 93 km BaratDaya KAB-BANDUNG Dirasakan (MMI) III Cidora, III Pamengpeuk, III Cisewu, III Bungbulang, III Singaparna, III Talegong, II Cikajang, II Pamulihan. X.com/BMKG
4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.


Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.


Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

3 hari lalu

Warga menjemur pakaian di atap tembok bangunan yang roboh pascagempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 , April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6.5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.


Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

3 hari lalu

Rumah yang rusak akibat Gempa Garut. Dok. Humas BNPB
Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.


Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

3 hari lalu

Rumah yang rusak akibat Gempa Garut. Dok. Humas BNPB
Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar


Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

3 hari lalu

Tembok bangunan rumah roboh akibat gempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.


BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

3 hari lalu

Rumah yang rusak akibat Gempa Garut. Dok. Humas BNPB
BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.


Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

4 hari lalu

Rumah yang rusak akibat Gempa Garut. Dok. Humas BNPB
Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.


Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

4 hari lalu

Tembok bangunan rumah roboh akibat gempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.


Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

4 hari lalu

Warga menjemur pakaian di atap tembok bangunan yang roboh pascagempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 , April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6.5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.